Selasa, 10 Juni 2014

Menyikapi Gunjingan

Bismillahirromanirrohim

Kok tidak seperti apa yang dikatakan orang-orang selama ini ya...?!?
Kalimat tersebut bukanlah yang pertama saya dapatkan dari orang yang belum lama mengenal saya.
Sudah beberapa kali saya mendengar kalimat seperti itu dari beberapa orang kepada saya.

Ini dampak dari  saya yang Introvert, dimana tidak suka berkumpul-kumpul untuk mengobrol, lebih suka menyendiri dan lebih senang bekerja sendiri, inilah yang menjadikan saya agak aneh di lingkungan saya. Sifat saya yang tertutup itulah menjadi bahan pembicaraan bagi orang yang tidak banyak tahu tentang saya, mereka lebih sering menyimpulkan sendiri, namun sering kali yang terjadi adalah banyak salah mereka dalam menyimpulkannya, maka jadilah berita tak sedap tentang saya. 

Mengetahui  jadi objek atau bahan pembicaraan dari orang lain pastilah ada rasa tidak nyaman, kesal, sedih atau merasa direndahkan. Lalu bagaimana saya menyikapinya ..?
Apakah saya mendatangi orang tersebut lalu marah-marah...? 

Alhamdulillah, saya belum pernah melakukannya. Saya membiarkan saja, karena saya berprinsip biarkanlah waktu yang akan menjelaskan pada mereka, jika kita benar tidak perlu banyak bicara untuk menjelaskannya, karena toh mereka akan menilai itu suatu pembelaan diri, jadi saya lebih memilih diam, saya yakin bahwa  suatu saat nanti mereka akan tahu sendiri. 

Apakah saya kuat mengetahui dipergunjingkan ? Awalnya tentu saja tidak ! 
Dan apa yang membuat saya bisa tenang menyikapi mereka. Pertama saya nggak mau tahu detailnya tentang hal-hal yang dibicarakannya dan siapa yang membicarakan saya, supaya tidak membenci orang tersebut, sehingga mampu dengan mudah  memaafkannya, itulah yang bisa melapangkan dada saya, maka  cara yang terbaik adalah bersabar dan memaafkan, seperti yang diperintahkan Allah dalam firman-Nya pada surah Ali Imran ayat 159 :


159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Jika yang saya rasakan itu sudah berlebihan, saya cukup curhat saja ada Allah, "Ya Allah, jika apa yang mereka bicarakan itu adalah benar tentang saya, maka ampunilah saya ya Rabb, namun jika yang mereka bicarakan itu tidak benar maka ampunilah atas ketidaktahuan mereka"

Untuk menghibur diri saya sering berucap " karena amal ibadah saya belum cukup, jadi  Allah mentransfer kebaikan-kebaikan mereka untuk saya dengan cara seperti ini " sesaat kemudian saya bisa tenang kembali, bahkan saya jadinya bisa jatuh iba pada mereka, kasihan,  mereka menghabiskan waktu dengan sesuatu yang sia-sia.

Dari hal yang saya alami, saya dapat mengambil hikmahnya, mengapa bergunjing itu sangat dilarang. Dampak psikologis bagi orang yang digunjingkan sangatlah tidak baik, akan menimbulkan perpecahan, permusuhan. Dan bagi pengunjing mendatangkan dosa besar, kehilangan amal ibadahnya, karena amal kebaikan-kebaikan yang ada dalam dirinya berpindah kepada orang yang dipergunjingkannya. Jadi bergunjing menjadikan kita adalah orang yang merugi banget toh !!!

Rasulullah SAW bertanya, "Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu ?" 
Para sahabat menjawab, Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya harta sama sekali" 

Rasulullah bersabda, "Orang yang bangkrut dikalangan umatku adalah orang yang datang di hari kiamat nanti dengan membawa shalat, puasa, dan zakat. Tetapi ia pun datang dengan membawa dosa mencaci si anu, menuduh si anu, makan harta si anu, menumpahkan darah si anu, memukul si anu. Akibatnya, diambilah kebaikan-kebaikan yang sudah ia lakukan dan di berikan pada mereka yang ia zalimi. Jika kebaikannya sudah habis padahal belum selesai pembayaran kepada mereka maka dosa-dosa merekalah yang akan dicampakkan kepadanya lalu ia pun dilemparkan ke neraka" ( HR. Muslim dari Abu Hurairah ra ).

Jadi kesimpulannya, jika kita di pergunjingkan janganlah marah, tapi lebih baik kita berusaha memaafkannya agar dada kita tidak terasa sesak dipenuhi oleh kemarahan, kesabaran kita atas ketidaknyaman itu, rasa direndahkan itu akan digantikan dengan kemulian di mata Allah. 

Dan perlu di ingat juga agar kita tidak menjadi orang yang bangkrut di akhirat nanti maka janganlah kita ikut-ikutan bergunjing.  Karena bergunjing sangat di larang Allah SWT, seperti yang difirmankan-Nya dalam surah Al-Hujurat (49) ayat 12.


Wahai orang-orang yang beriman ! Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudara yangbsudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang 








2 komentar:

  1. Soal Gunjing dan dipergunjingkan oleh orang lain memang menyesakkan dada. Inilah yang namanya roda kehidupan dimana kita tinggal bersama dengan orang lain yang tentu saja berbeda karakternya dengan kita. Sungguh tidak nyaman kalau diri kita diperbincangkan kejelekannya oleh orang lain. Bagaimana menyikapi hal itu semuanya sudah dibahas dalam artikel ini. Saya sependapat sekali. Dah ini menjadi peljaran yang amat berharaga buat diri saya sendiri, dan seluruh keluarga tentunya, Terima kasih sudah berbagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama , mas Asep H...... terimakasih juga atas kunjungannya

      Hapus