Minggu, 01 Juni 2014

Hidup lebih berarti

Bismillahirromanirrohim

Hidup di dunia adalah kehidupan yang mesti berakhir. Tak bisa tidak, manusia pasti bertemu dengan ajalnya. Sempitnya waktu kita di atas bumi ini, maka sepatutnya kita mengetahui apa sebenarnya "target" kita di dunia ini agar kita fokus dalam mencapainya.

Dalam mengisi kehidupan ini, saya mendapat inspirasi dari seorang tetangga seberang RT, yakni bapak Marlin. Bagi saya kehidupan beliau sangatlah bersahaja, sederhana tapi banyak memberi arti pada orang-orang sekitar beliau. 

Disaat berpapasan dengan beliau, saya sering kali berucap pada suami, mudah-mudahan kita suatu saat diberi Allah kesempatan untuk dapat melakukan aktivitas yang seperti beliau lakukan dalam mengisi sisa hidup ini. Bagi saya beliau telah menginspirasikan sekali 

Setiap pagi saat berangkat kerja, saya dan suami sering kali bertemu beliau keluar dari mesjid bersama lansia-lansia yang baru saja selesai membaca Al-Quran bersama dan belajar Al-Quran bersama. Setiap  hari selesai shalat subuh, beliau mengajarkan para lansia untuk memperlancar  baca  Al-Quran. Subhanallah.... awal pagi beliau sudah diawali dengan melakukan  suatu kebaikan untuk sesama. 

Sejak beliau pensiun, akvitasnya banyak dilakukan di sekitar rumah, di awali dengan mengajarkan lansia untuk  belajar membaca Al-Quran, dan mengajak para lansia membaca Al-Quran bersama-sama...... Subhanallah, awal pagi yang indah.

Dan sering kali beliau juga menyapu jalan disekitar RT beliau tinggal. Ini sebuah ketauladanan bagi warga sekitar, yang pada akhirnya sungkan jika halaman sekitar rumah mereka belum bersih, tapi sudah di dahului oleh beliau untuk membersihkannya, jadi nggak usah pakai penyuluhan dengan pidato yang berapi-api.

Di sore hari beliau menyediakan teras rumah beliau bagi anak-anak disekitarnya untuk belajar bahasa Inggris, beliau memfasilitasi anak-anak belajar bahasa Inggris dengan gratis 2 kali seminggu. Untuk kegiatan ini beliau menyediakan beberapa orang tenaga pengajar. 

Malam hari selepas shalat magrib, beliau mengajarkan anak-anak membaca Al-Quran dan menghafal Al-Quran. Dan setiap Rabu malam, beliau juga memfasilitasi jamaah mesjid untuk belajar Fiqih  .....Subhanallah, sepanjang hari beliau melakukan sesuatu yang berarti demi meraih Rahmat dan Ridho Allah SWT.

Begitulah beliau mengisi hari-harinya dengan kesibukan yang memberi manfaat bagi orang banyak, dimana selain dengan kegiatan seperti saya ceritakan diatas, beliau juga sibuk mengurus pesantren yang beliau didirikan dan banyak lagi kegiatan kemanusian yang beliau lakukan. Jadi nggak seperti para lansia pada umumnya, hanya duduk dikursi sambil baca koran. Beliau menjalani sisa hidupnya dengan memperbanyak bekal menuju kehidupan akhirat. 

Dari beliaulah saya terinspirasi, kelak di saat saya pensiun nanti, saya ingin melakukan seperti beliau lakukan, menjalani hidup dengan sederhana, namun memperkaya jiwa. Karena kekayaan sejati itu bukanlah banyaknya harta, tapi kekayaan jiwa.

Semoga Allah memberikan saya kemudahan mengisi hidup ini dengan melakukan sesuatu berarti untuk orang banyak. Aamiin 



5 komentar:

  1. Hidup yang memberikan manfaat buat orang2 banyak ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar banget , Zasachi.... makasih ya kunjungannya

      Hapus
  2. Subhanalloh, begitu indahnya masa tua Bapak Marlin, mengajarkan kebaikan secara langsung serta memberikan keteladanan bagi semua orang.

    BalasHapus
  3. subhanallah ya Mba..itu contoh yang harus kita tiru..buat bekal nanti :)

    BalasHapus
  4. Semoga kita semua bisa bermanfaat bagi sesama. Terima kasih atas catatan inspiratifnya, Bu.

    BalasHapus