Bismillahirromanirrohim
Hidayah itu datang kepada siapa saja yang Allah kehendaki seperti yang tercantum dalam Al-Quran surat Al An'am;125
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi smpit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpa siksa kpada orang-orang yang tidak beriman.
Hidayah itupun diberikan kepada murid saya yang telah lulus beberapa tahun yang lalu. Keinginannya untuk memeluk agama Islam telah ada sejak dia masih duduk dibangku SMA, tak jarang dia selalu berucap kata ..Alhamdulliah.... Astagfirullah....Masya Allah..... Subhanallah.... dia sangat fasih berucap kata-kata tersebut. Nia selalu mengutarakan niatnya kepada saya ... Bun, Nia pengen banget nih jadi muslimah.... semoga mudah aja ya, bun jalannya. Wajar saja dia merasa was-was karena kedua orang tuanya bukanlah yang beragama Islam.
Keinginan untuk memeluk agama Islam, tak dapat lagi dia bendung, setelah lulus SMA, dia memutuskan untuk menjadi muslim, dia tak dapat lagi menunggu hingga berumur 21 tahun seperti yang disyaratkan oleh Papi nya. Menurut Nia, dia akan dijinkan untuk berpindah keyakinan pada usia 21 tahun, dengan pertimbangan Nia secara pikiran dan emosional sudah matang, jadi tak mudah lagi untuk berubah pikiran. Namun untuk menunggu usia 21 tahun terlalu lama baginya, dia tak mampu lagi membendung keinginannya untuk menjadi muslimah.
Tak mampu lagi membendung keinginan memeluk agama Islam, maka secara rahasia dia mengucapkan dua kalimat syahadat disebuah mesjid sebagai kesungguhannya untuk memeluk agama Islam. Dan sejak itu resmilah dia menjadi seorang muslimah. Kurun waktu berselang sang Mami nya pun memutuskan memeluk agama Islam juga. Secara perlahan-perlahan mereka belajar shalat. Alhamdulillah .... Nia sudah dapat mengamalkan shalat 5 waktu setiap hari meskipun harus mengerjakan secara rahasia dan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh Papi Nia. Nia begitu antusias sekali menjalankan ibadah harian. Kadang-kadang Nia bertanya kepada saya dalam hal ibadah harian yang harus ia kerjakan.
Saya pernah dikagetkan oleh BBM Nia, "bun... Nia, boleh nggak ya shalat magrib sebelum azan magrib... karena Nia mau diajak Papi acara keluarga, Nia takut nanti disana nggak bisa shalat, takut ketahuan Papi dan keluarga besar Papi, Bun..." waktu itu saya sempat menyesal karena saya baru buka BB setelah selesai berbuka puasa dan Nia sudah terlanjur shalat di waktu terlarang. Tapi tetap saya jelaskan pada Nia, bahwa ada waktu-waktu terlarang untuk mengerjakan shalat, agar tak terulang lagi.
"Bun.... doa buka puasa sunat hari senin & kamis sama nggak ya dengan doa buka puasa bulan Ramadhan".
" Bun.... ajari Nia ya shalat Tahajjud dan shalat Dhuha"
Ini BBM Nia yang berikutnya yang membuat saya terpana......
Astaqfirullah ...... Malu rasanya diri ini kepada Allah yang terkadang masih merasa berat menjalankan ibadah sunat. Berbeda sekali dengan Nia yang baru saja memeluk agama Islam sudah sangat semangat melaksanakan ibadah-ibadah sunat, seperti puasa dan shalat sunat, sementara sebagian orang yang sejak lahir beragama Islam masih saja merasa berat melaksanakan ibadah tersebut. Alhamdulillah, Nia telah meraih Hidayah itu.
Baru 1 tahun memeluk Islam, Nia tak dapat lagi membendung diri untuk memakai Hijab, maka jadilah Nia berhijab secara sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh sang Papi bahwa dia sudah menjadi muslim sebelum berumur 21 tahun. Ketika akan keluar rumah, jika sang Papi masih dirumah, Nia mengenakan kerudungnya di jalan jauh dari rumahnya agar tak terlihat oleh sang Papi. Dan jika pergi keluar rumah bersama sang Papi, Nia terpaksa tidak mengenakan hijabnya..... "Bunda.... boleh nggak ya Nia seperti ini buka - tutup .. apakah Nia tidak memperolok-olok agama Nia sekarang, Bun....?"
Lagi-lagi Nia membuat saya terpana. Nia harus berjuang untuk mengenakan hijab walau harus sembunyi-sembunyi untuk mengenakan hijab......Oh Tuhan, bagaimana dengan saudara-saudaraku yang lain, sesama muslim, mereka telah dibebaskan untuk memeluk agama Islam, masih saja enggan untuk berhijab, alasannya selalu saja, "belum ada panggilan dari Allah, padahal jelas sekali Allah telah memerintahkan para perempuan untuk menjulurkan hijabnya di Surah An-Nur ; 31 dan Al-Ahzaab ; 59.
QS24:An-Nur:31:“Katakanlah kepada wanita yg beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya,& kemaluannya,& janganlah mrk enampakkan perhiasannya,kecuali yg (biasa) nampak dari padanya .Dan HENDAKLAH MEREKA MENUTUPKAN KAIN KERUDUNG KEPARAS DADANYA ,& janganlah menampakkan perhiasannya,kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka ,atau ayah suami mereka, atau putera2 mereka,atau putera2 suami mereka, atau saudara2 laki2 mereka, atau putera2 saudara lelaki mereka ,atau putera2 saudara perempuan mereka, atau wanita2 islam,atau budak2 yg mereka miliki,atau pelayan2 laki2 yg tidak mempunyai keinginan (thd wanita) atau anak2 yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(QS 33:AL AHZAB:59): "Hai Nabi katakanlah kepada isteri2mu,anak2 perempuanmu & isteri2 org mu’min:"Hendaklah mrk mengulurkan jilbabny[4] ke slrh tubuh mereka".Yg demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.
Satu lagi kejutan dari Nia, Nia juga mengajak sang Mami untuk memeluk Islam. "Bunda... PR nia tinggal mengajak Papi untuk memeluk Islam juga, doakan Nia ya, bun...agar Allah mudahkan semuanya ya, bun"
Subhanallah ... Nia yang baru saja memeluk agama Islam, namun telah mampu memberi pencerahan kepada orang lain dan mengajaknya untuk memeluk agama Islam.....
Lalu terbesit pertanyaan pada diri ini....bagaimana dengan saya.... sudahkah saya menjadi tauladan dan menginspirasikan orang lain dalam beragama...???
subhanallah alhamdulillah..
BalasHapusnampar sekali step-step yg Nia lakukan dlm menjalankan syariatNya, saya jadi miris sama diri sendiri mengapa malah melempem gini.. ibadah rasanya gitu2 aja.. astaghfirullah...
terimakasih pencerahannya bu :)
sama-sama.... smg ini mengingatkan kita semua utk lebih giat ibadahnya
Hapus