Bismillahirrohmanirrohiim.
Rani mengeluh pada bundanya mengenai kehidupannya,
dia mempertanyakan mengapa jalan hidup yang dia lalui terasa sangat berat
baginya. Ia tidak tahu bagaimana
menghadapinya dan merasa tak kuat menjalaninya.
"Bunda ...... Rani tak kuat lagi menghadapi situasi ini, masalah dan masalah selalu saja hadir dalam hidup Rani, Bun. Selesai satu, eh datang lagi masalah yang baru, kadang yang satu belum selesai sudah datang masalah baru".
"Rani capeeekkkk, bun " ucapan Rani hampir tak terdengar karena bercampur dengan isak tangisnya.
Setelah Rani selesai berkeluh kesah, tak ada kata yang terucap dari sang Bunda. Bunda Rani hanya mengajak anaknya ke dapur, dan mengambil 3 panci, masing- masing diisi dengan air . Panci pertama di tambahkan sepotong wortel, panci kedua ditambahkan sebutir telur, panci ketiga ditambahkan beberapa sendok bubuk kopi . Ketiga panci tersebut di panaskan hingga mendidih.
Tak ada kata yang terucap dari sang bunda sambil menunggu masing-masing air di panci mendidih. Setelah semua air dipanci mendidih, sang bunda mematikan apinya. Kemudian mengeluarkan wortel, telur dan menuangkan kopi dari panci tersebut.
" Rani ..... coba kamu lihat kesini, perhatikan masing - masing yang telah bunda keluarkan dari panci itu, ucap sang bunda"
Rani merasakan wortel yang telah direbus, "wortelnya jadi empuk , bun"
Kemudian Rani mengupas telur yang telah direbus, telur menjadi keras. Dan sebelum Rani mencicipi kopi digelas, Rani mencium aroma kopi yang lezat, " Bun...... aroma kopinya sungguh nikmat".
Bunda...... maksudnya ini apa toh ....?? Rani tidak mengerti mengapa meminta melakukan hal ini..... ( kebayang lagi pratikum pelajaran IPA di masa sekolah dulu ).
Bunda meminta Rani untuk duduk dihadapannya, " Ran.... ketiga panci itu kita perlakukan sama, sama - sama kita panaskan dalam waktu yang sama, ini kita umpakan satu dari masalah yang sedang kau hadapi.
Wortel sebelum kita rebus, dia sangat keras dan kuat, untuk memotongnya kita perlu pisau, tapii..... setelah direbus menjadi lembut dan lunak, tanpa pisau pun kita dapat memotongnya.
Telur sebelum kita rebus dia mudah pecah, tapi setelah direbus dia menjadi keras, kita jatuhkan kulitnya tidak pecah.
Bubuk kopi, setelah kita panaskan hingga mendidih , dia dapat merubah air jernih menjadi berubah hitam dan mengeluarkan aroma yang semakin nikmat.
Nah .... jika kesulitan datang padamu, nak.... keadaan mana yang akan kau pilih.....
"Apakah kamu seperti wortel, yang kelihatannya keras, tapi begitu mendapatkan masalah, menjadi lunak kehilangan kekuatan"
"Apakah kau akan seperti telur, yang awalnya memiliki hati yang lembut, jiwa yang dinamis, tapi menjadi keras dan kaku"
"Atau kau akan menjadi seperti bubuk kopi, Bubuk kopi dapat merubah warna air dan memberi aroma kopi pada air putih tadi. Bubuk kopi akan terasa nikmat setelah dia mengalami kesakitan karena dipanaskan hingga 100 derajat Celcius.
Jadi..... jika kamu seperti bubuk kopi, walau keadaan menjadi semakin buruk dan terasa menyakitkan, kau akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan disekitarmu juga akan membaik, nak.
Mendengar nasehat sang Bunda, Rani langsung memeluk bunda nya dengan erat, " bunda ..... terimakasih, telah membuat Rani tenang, dan mengerti harus bagaimana nantinya.
wah mbak...aku suka sekali postinganya...
BalasHapusyup masalah itu juga akan membuat kita semakin kuat untuk menghadapi masalh selanjutnya. :)
Never give up!
Hapusmasalah yg datang setiap harinya adalah sebuah bentuk ujian yang membawa kita menjadi pantas untuk tetap hidup di mata Tuhan
BalasHapusmbak Sukma..post yg menarik dan inspiratif sekali..ini ide sendiri ya?? jika ya, bolehkah saya kutip sebagian untuk dimodofikasi dalam sebuah cerpen? jika ada sumbernya, kira2 dari sember apa ya mba??
BalasHapus<> Mbak Selvi, makasih ya.... moga2 menjadi acuan kita disetiap kita mendapat masalah.
BalasHapus<> Mas Andy, makasih kedatangannya, setuju banget dgn pendapat mas Andy
<> Mas Ies, makasih mas, ini juga utk diri saya juga kok mas.
<> Mbak Ketty, ide ini muncul setelah teman curhat, mbak, maklumlah krn sering jadi tempat curhat teman, dan dan ilustrasi menggunakan wortel, kopi, telur ini sering dengar dari motivator2 dlm memberikan motivasi, kalo mau dikutip silahkan, mbak....
Wah..makin menginspirasi aja nih mbak..:)
BalasHapusSuka sama kopiiiiii ..:)
wah ini bukannya presentasi motifator ya mbak. . . .. hehehehe. . .. bundanya cerdas juga ya. . .
BalasHapusSUdah banyak sekali versi kisah ini. Dan semuanya bagus. :D ^^
BalasHapusPostingnya bagus...
BalasHapussalam kenal ya
kopi...aku suka kopi,
BalasHapusdan semoga bisa jadi seperti kopi... =D
mendidik dengan cerita & contoh, salah satu metode yg digunakan Allah untuk mendidik umatnya dengan kisah2 dalam Al-Quran. :D
BalasHapuspelajaran yg berharga dari wortel dan kopi. tapi memang kadang kita harus ditempa agar bisa selunak wortel dan seharum kopi.
BalasHapusperumpamaan yang menarik.....nice share...:)
BalasHapussungguh inspiratif...semua masaalah adalah tantangan kehidupan dan semua ada jalan untuk solusinya...nice share post :-)
BalasHapusEh mbak, kemarin aku dah komen, masuk gak ya?
BalasHapusApa kabar mbak? Maaf banget ya baru sempat mampir lagi kemari.. Miss you much.
ini cerita inspirasi dan sudah banyak versi lain *langsung peluk guling* #eh :)
BalasHapuspengumpamaan yang tepat sekali mbak, tapi sayang kadang masih begitu sulit untuk lapang apalagi ridho menerima kesulitan tersebut, perlu belajar-belajar dan terus belajar kadang harus jatuh bangun dalam belajar tersebut, terima kasih sangat mengena
BalasHapusKisah yg inspirstif mbak :-)
BalasHapusSetiap baca perumpamaan serupa (versi2 lainnya) selalu menyemangatiku...
perumpamaan yang menarik dan contoh yang bisa di cerna oleh siapapun.. tidak terlepas siapa saja bisa mengalamai hal yang sama seperti yang dialamai tokoh dalam cerita ini..
BalasHapussalam
tetep semangat bu yang penting yakin bisa. salam kenalkunjung balik ya
BalasHapusmasya Alloh.. luar biasa.. motivator di pagi ini ku baca..
BalasHapussalam kenal yah kak?
kunjungan ..
BalasHapussalam sukses selalu ..:)
kunjungan gan.,.
BalasHapusbagi" motivasi.,.
Tuhan lebih tau segala hal daripada kita.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,