~ Cinta tak selalu disertai jodoh, tetapi jodoh selalu disertai cinta ~
~ Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan memberikan cinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut ~
Ketika seorang wanita melihat laki-laki atau sebaliknya, lalu jatuh cinta, tertarik karena penampilannya, Cinta yang masih sebatas fisik atau physical love adalah cinta mahabbah
Namun ketika memutuskan menikah dengan orang yang telah menjadi pilihan pasangan hidup, maka cinta mahabbah berubah menjadi mawaddah , yaitu cinta yang ingin memberi, cinta ini selalu ingin memberikan apa yang disukai pasangannya. Kebahagian akan kita raih dengan memberi yang disukai oleh pasangan, sehingga bila cinta sudah pada tahap ini, setiap pasangan selalu ingin mengetahui hal-hal yang disukai oleh pasangannya, agar dapat memberikan sesuatu yang disukai oleh pasangan, kebahagian akan tercipta begitu kita dapat memberikan sesuatu yang membahagiakan pasangan kita.
Cinta mawadah akan menjadi cinta yang lebih dalam lagi yakni rahmah atau cinta plus, yaitu cinta ketika kita bisa menerima pasangan dengan apa adanya, baik kelebihannya maupun kekurangan, pada tahap ini kita sudah tidak punya lagi daftar kekurangan dari pasangan kita. Daftar kekurangan itu telah hilang karena telah bisa menikmati segala kekurangan pasangan kita, sebab cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan didalam dirinya , bukan diri dari pasangan kita.
Kemudian cinta Rahmah itu semakin mendalam dan semakin tinggi tingkatannya menjadi Ridho. Cinta inilah yang kita rasakan ketika apapun yang kita punya berikan dan rela untuk mengorbankan apapun untuk orang kita cintai. kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita. Cinta Ridho tentu tidak mudah, karena berorientasi pada Ridho Allah SWT.
Dengan Ridho Allah, meski apa adanya kita asuh anak-anak kita dalam suasana rumah tangga yang penuh keridhoan. Maka anak-anak akan tumbuh dalam persemaian yang baik karena di pupuk dengan kasih sayang dan cinta.
~ Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan ~
cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang datang dari lubuk hati yang suci murni didasari karena Allah
BalasHapusbagus postingannya mbak sukma^^
BalasHapuscinta itu nggak boleh buru-buru :D harus didasari dgn iman
wah indahnya kata-kata cinta bu guru ini...makasih jadi tambah ngerti..
BalasHapusinsya alloh, cinta yang tulus akan berbalas dengan buah yang manis,
BalasHapuskarena sesuatu yang berasal dari hati, hanya bisa dirasakan juga oleh hati.
salut mbak, bekal buat jatuh cinta nanti nih.. hehehehe
walo sudah sekian tahun menikah, saya masih harus banyak belajar untuk mencintai pasangan :-) thanks bahan renungannya mbak :-D
BalasHapusMencintai Seseorang Karna Allah, Mencintai Seseoran karna Agama nya itulah Cinta yg Sejati....................
BalasHapuscinta yg sejati adalah cinta yang di dasari dengan kasih yang tulus serta mencintainya karna Allah..
BalasHapusSalam kenal..
Cinta yang dapat memberikan kita kebahagiaan bukan penderitaan...saling pengertian dan saling mengisi
BalasHapuswah, nice article nih,sis. cinta mawaddah...semoga aku bisa memilikinya
BalasHapusPengertian yang mantap tentang cinta yang sesungguhnya .... sieep.
BalasHapusWow kerennya...makna Cinta yg telah ibu uraikan...
BalasHapusCinta...yang buat aku bahagia, senang, damai, dll sampai saat ini......
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan memberikan cinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat << sepertinya pengalaman pribadi ya bu....heheee.....maaf...hanya becanda... :)
BalasHapusSALAM SOBAT
BalasHapusNice Post
Sukses Selalu ya
kata2mu indah sekali mbak,,,suka.
BalasHapus