Rabu, 15 Januari 2014

# 1Hari 1Ayat : Tidak Ada Alasan Untuk Meninggalkan Shalat


Bismillahirromanirrohim

Surat Anisa(4) ayat 103


فَإِذَا
maka apabila
قَضَيْتُمُ
kamu telah menyelesaikan
ٱلصَّلَوٰةَ
sholat
فَٱذْكُرُوا۟
maka ingatlah
ٱللَّهَ
Allah
قِيَٰمًا
di waktu berdiri
وَقُعُودًا
dan di waktu duduk
وَعَلَىٰ
dan diwaktu
جُنُوبِكُمْ
berbaring
فَإِذَا
maka apabila
ٱطْمَأْنَنتُمْ
kamu telah merasa aman
فَأَقِيمُوا۟
maka dirikanlah
ٱلصَّلَوٰةَ
sholat
إِنَّ
sesungguhnya
ٱلصَّلَوٰةَ
sholat
كَانَتْ
adalah
عَلَى
atas
ٱلْمُؤْمِنِينَ
orang-orang yang beriman
كِتَٰبًا
suatu kewajiban
مَّوْقُوتًا
ditentukan waktunya

fa-idzaa qadhaytumu alshshalaata faudzkuruu allaaha qiyaaman waqu'uudan wa'alaa junuubikum fa-idzaa ithma/nantum fa-aqiimuualshshalaata inna alshshalaata kaanat 'alaa almu/miniina kitaaban mawquutaan 
103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Shalat adalah perintah langsung yang di terima oleh Rasulullah dari Allah dan merupakan amalan yang pertama kali di hisab oleh Allah di akhirat nanti.

Setiap perintah Allah kepada manusia itu semua untuk kebaikan manusia itu sendiri, termasuk Shalat dimana ibadah ini sangat dibutuhkan manusia, karena manfaatnya adalah pengampunan dosa, meningkatkan produktivitas manusia.  

Rasulullah mendapatkan perintah tentang 
shalat langsung dari Allah tanpa perantara Malaikat Jibril melalui peristiwa Isra Miraj, dan keesokan harinya setelah perjalanan Isra Miraj tersebut, Malaikat Jibril mengajarkan langsung pada Rasulullah tentang tata cara Shalat dan waktu-waktunya.

Diawali datangnya Malaikat Jibril menjadi imam Rasulullah shalat diwaktu dhuzur, dan kemudian datang lagi pada waktu Azhar, Magrib, Isa dan Subuh itulah cara Malaikat Jibril memberitahukan waktu-waktu yang ditentukan shalat Fardu, sehingga waktu-waktu yang ditentukan untuk  shalat 5 waktu dalam sehari yang diperintahkan Allah menjadi di mengerti oleh Rasulullah.


Dari peristiwa itu diketahuilah waktu-waktunya dilaksanakan shalat 5 waktu, yaitu shalat Dhuzur; mulai dari tergelincirnya matahari hingga bayangan suatu benda seukuran dengan benda tersebut, kemudian waktu Ashar, bayangan satu benda dua kali lebih panjang dari benda tersebut, setelah itu waktu Magrib; yaitu hingga hilang cahaya kemerah-merahan, waktu Isya, yaitu hingga tengah malam, kemudian waktu subuh yaitu terbit matahari.

Jika kita mempelajari rahasia dibalik waktu-waktu tersebut, maka diketahuilah bahwa waktu-waktu demikianlah  yang dibutuhkan manusia untuk memohon pertolongan Allah dan ampunan Allah.

~Waktu Subuh, adalah awal waktu manusia memulai aktivitas maka sebelumnya melakukan aktivitas dimulai, maka mengawali terlebih dahulu menghadap Allah, memohon diberikan ilmu bermanfaat, diterima amal ibadah yang akan dilakukan, memohon dimudahkan segala urusannya, dimudahkan dalam meraih rezeki-Nya.

~Waktu Dhuzur, adalah saat kita berada di puncak kepenatan akibat aktivitas sepanjang siang dan waktu yang diperlukan manusia untuk istirahat sejenak setelah bekerja sebelum melanjutkan pekerjaan. Dengan melakukan shalat zuhur sebagai bentuk relaksasi dan dipadukan dengan basuhan air wudhu’, panas jantung yang berlebihan bisa menjadi normal kembali. Kita bisa merasakan tubuh terasa segar kembali setelah berwudhu. Disaat kita melakukan shalat dengan tenang, khusyu, makak perlahan-lahan tubuh terasa rileks, apalagi jika lakukan sujud agak lama dan tenang, maka semakin terasa rileksnya tubuh itu. Disaat sujud adalah perwujud diri berhamba kepada Allah, merendahkan diri, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah bermohon perlindungan, tuntunan diri, ibarat tubuhnya di posisi nol. 

Inilah yang mempengaruhi  sistem lainnya, karena fungsi jantung yang merupakan “penguasa” pembuluh-pembuluh. Jantung memompa darah agar selalu mengalir untuk membawa sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh organ-organ lainnya. Tubuh kita yang penat dan pikiran kita yang sumpek akan tersegarkan kembali dan siap melanjutkan aktivitas. Inilah rahasia di balik waktu shalat dhuzur, karena waktu ini sangatlah tepat sekali untuk kita mengistirahatkan sejenak tubuh kita dari pekerjaan dan setelah shalat  dhuzur, tubuh mendapatkan energi kembali sehingga akan meningkatkan produktifitas pekerjaan kita berikutnya.

~Waktu Ashar, setelah pekerjaan seharian, tubuh kembali membutuhkan rileks, gerakkan shalat membantu manusia untuk memulihkan kembali kondisi tubuh yang lelah itu.

~Waktu Magrib dan waktu Isya, waktu yang tepat bagi  kita kembali menghadap Allah mengungkap rasa syukur atas rezeki dan semua kemudahan-mudahan yang telah Allah berikan pada kita sepanjang hari yang baru saja kita lewati, oleh sebab itu sudah selayaknya kita  kembali menghadap-Nya untuk sebagai wujud syukur dan memohon ampunan-Nya, karena selama kita beraktivitas seharian bisa saja tak luput dari dosa. Oleh karena itu sebelum kita tidur untuk istirahat wajiblah kita banyak-banyak beristiqfar memohon ampunan Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam surah Ali Imran ayat : 

15. Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

17. (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta'at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun  sebelum fajar 

Shalat adalah amalan yang pertama di hisab, tak ada alasan kita untuk meninggalkanya, dalam keadaan apapun kita wajib melaksanakannya, dalam keadaan sakit, tak mampu berdiri maka diperintahkan shalat duduk, tak mampu duduk, lakukan sambil berbaring, tak mampu menggerakan anggota tubuh, cukup dengan menggunakan gerakkan mata saja, bahkan dalam keadaan  uzur pun tetap di wajibkan untuk mengerjakan shalat, bahkan dalam keadaan perang disaat terkepung oleh musuh pun tetap wajib melaksanakannya, hingga tak bernyawa lagi, orang lain melaksana shalat untuk manusia itu (shalat jenazah)

Namun sifat Allah yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih, dalam keadaan tertentu atau darurat maka Allah memberikan keringanan dalam jumlah rakaat atau waktu pelaksanaanya. Ini bukti bahwa Shalat wajib dilaksanakan tanpa pengecualian, maka jangan pernah meninggalkan shalat karena ada jutaan manusia di dalam kubur yang ingin dihidupkan kembali hanya untuk bersujud kepada Allah 

                                  

                          
  
      

5 komentar:

  1. bener sekali. tidak ada alasan untuk meninggalakan sholat. karena sholat wajib hukumnya..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bli .... makasih ya kunjungannya dan makasih juga krn jempol kerennya yg selalu hadir di wall FB saya ....

      Hapus
  2. Satu hal yang kadang sering kita lakukan adalah menunda shalat...padahal shalat tepat waktu sangat dianjurkan... mudah-mudahan kta selalu diingatkanNya agar bisa shalat tetap waktu ya Mbak... Keep spirit untuk terus menulis tentang ayat ya Mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aih... jadi ikut malu... aku juga masih sering menunda-nundanya mbak...

      Hapus
    2. @ mbak Rita ... makasih ya suportnya....dan mbak Rita juga tetap semangat utk meneruskan kontes ini ya.

      @ mbak Reni.... semoga kita semua bisa melaksanakan shalat tepat waktu

      Hapus