Jumat, 17 Januari 2014

# 1Hari 1Ayat: Menghadapi Kesulitan.... Shalat lah

Surah Al-Baqarah (2) ayat 45

Dalam menjalani kehidupan ini tak ada orang yang terlepas dari kesulitan, bisa saja hanya sebuah kesulitan kecil namun kadang kala kita menghadapi kesulitan yang begitu besar bahkan kita tak mampu mengatasi kesulitan tersebut, tidak tahu harus bagaimana, jalan terasa buntu. 

Tidak dapat mengatasi kesulitan tersebut, tidak mendapatkan jalan keluarnya untuk menyelesaikan kesulitan tersebut, tak jarang banyak yang berputus asa, rasa kalut membuat beberapa diantaranya semakin menjauh dari Allah, merasa Allah tidak menyanyangi karena telah dihadapkan pada kesulitan yang begitu besar.

Padahal Allah tidak pernah memberikan beban kepada hamba-Nya melebihi kemampuan hamba tersebut. Disetiap kesulitan yang kita hadapi ada kemudahan yang akan disediakan Allah. Dan Allah tidak meminta kita untuk bersusah payah memikirkan jalan keluarnya, karena itu adalah Kekuasaan-Nya.  
















45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'

Dari firman Allah diatas, jelaslah bahwa Allah hanya meminta kita untuk ber
sabar dan shalat sebagai penolong dari kesulitan yang sedang di hadapi. Kalau Shalat menjadi penolong kita, maka itulah yang harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh.

Karena shalat yang menjadi penolong, maka kita lakukanlah shalat fardhu dengan sebaik-baiknya sesuai tuntunan Rasulullah , lakukanlah diawal waktu, jangan menunda-nundanya, agar tak tertunda pula pertolongan-Nya datang.

Apakah kita sudah melakukannya seperti yang diajarkan Rasulullah ?
 Yuk.....kita periksa adakah kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, agar shalat kita di terima Allah SWT, misalnya seperti .....

1. BERDIRI TANPA ADANYA SUTRAH; "Janganlah kalian shalat kecuali dengan menghadap sutrah dan janganlah kalian biarkan seorangpun lewat di hadapanmu" (HR Muslim).

Jika kita ingin shalat dengan cara shalat Nabi, pakailah sutrah! Sutrah adalah benda pembatas shalat, letaknya di depan orang shalat atau agak ke kiri/kanan, sejauh 3 hasta (120 cm) dari tempat berdiri. Tinggi sutrah minimal 1 hasta, jarak antara siku dengan ujung jari tengah (±40 cm).
Benda-benda yang dapat dijadikan sutrah (di dalam masjid) adalah: Dinding, Punggung orang, Tiang, Mimbar, Benda-benda lainnya yang tingginya 1 hasta atau lebih, Sajadah tidak dapat dianggap sebagai sutrah karena tingginya kurang dari 1 hasta (±40 cm).

2. TIDAK BERDIRI DENGAN SIKAP SEMPURNA KETIKA MENGHADAP KIBLAT;
Berdiri dalam shalat, cara berdiri yang tidak biasa. Ya, bukan berdiri biasa! Karena dalam shalat, anda harus berdiri dengan kedua tapak kaki dan jari-jarinya menghadap kiblat, tidak serong kanan-kiri .

3. TIDAK MENGARAHKAN PANDANGANNYA KE TEMPAT SUJUD;
Ketika Rasulullah SAW shalat, beliau menundukkan kepala dan pandangan matanya diarahkan ke tanah[tempat sujud]. (HR Baihaki – Hakim). 

4. TIDAK MENGANGKAT TANGAN DENGAN SEMPURNA KETIKA TAKBIR; pada saat Takbiratul ihram (HR Nasai, Abu Dawud), Menjelang ruku (HR Bukhari, Muslim), Setelah ruku (HR Bukhari, Muslim), Bangkit dari rakaat ke-2 (Bukhari, Abu Dawud).  Ibnu Umar berkata: “Aku melihat Rasulullah SAW ketika shalat mengangkat kedua tangannya sampai sejajar kedua pundaknya...”(HR Bukhari).

Disaat mengangkat tangan hendaknya ;
~ Jari - Lurus ke atas, tidak merenggang, tidak mengepal      
~ Telapak - Menghadap kiblat (HR Abu Dawud, Nasai)
~ Ketinggian – Sejajar telinga (HR Bukhari), atau–Sejajar bahu (HR Bukhari) 
~ Waktu – Bersamaan takbir ( HR Bukhari), atau–Sebelumtakbir(HR Bukhari), atau–Setelahtakbir (HR Muslim).

5. TIDAK BERSEDEKAP DENGAN SEMPURNA; 
Adalah Rasulullah SAW melarang bersedekap meletakkan kedua tangannya pada lambung [perut]
(HR Bukhari, Muslim). Rasullah SAW meletakkan telapak tangan kanannya pada punggung telapak kirinya, atau pada pergelangan tangan kirinya, atau pada lengan kirinya (HR Abu Dawud, Nasai)

6. TIDAK MELETAKKAN TULANG PUNGGUNGNYA DENGAN SEMPURNA PADA SAAT RUKU' DAN SUJUD;
"Apabila Rasulullah SAW ruku’ maka beliau ruku’ dengan lurus sempurna, beliau tidak mengangkat kepala dan tidak pula menundukkannya dan beliau meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya"

7. TIDAK MELETAKKAN SUJUDNYA PADA TUJUH TITIK;
Adapun pada waktu bersujud, sebagaian orang yang bersujud tidak melatakkan keningnya dengan benar pada alasnya, sebagian  orang mengangkat kedua telapak kakinya dari dudukannya (lantai). 
  • Tangan menyentuh lantai terlebih dahulu
  • Angkat lengan 
  • Jari-jari ke arah kiblat 
  • Jari-jari rapat 
  • Tumit rapat,Jari-jari kaki ke arah kiblat 
  • Tapak kaki tegak 
  • Hidung nempel 
  • Tangan sejajar telinga
8. TIDAK DUDUK DENGAN SEMPURNA DIANTARA DUA SUJUD & SEBELUM BANGKIT BERDIRI
Sebelum bangkit ke rakaat berikutnya, Rasulullah SAW duduk istirahat sebentar (seperti duduk antara 2 sujud), kemudian bangkit menuju rakaat berikutnya.
  • Setelah bangkit dari sujud, dudukilah telapak kaki kiri
  • Beliau SAW menegakkan kakinya yang sebelah kanan
  • Dan menghadapkan jari jemarinya ke arah kiblat
  • Terkadang beliau SAW melakukan iq’a (duduk di atas dua tumit tegak).
9. TIDAK SEMPURNA DALAM MELAKUKAN TSYAHUD AWAL & TASYAHUD AKHIR;
Ketika kamu duduk di pertengahan shalatmu, duduklah dengan tumakninah. Duduklah dengan iftirasy, yaitu menduduki telapak kaki kirimu... (HR Abu Dawud, Baihaqi).
Ketika duduk tasyahud, Rasulullah membentangkan telapak tangan kirinya di atas lutut yang kiri, dan beliau SAW menggenggam semua jemari tangan kanannya dan menudingkan jari telunjuknya ke arah kiblat. Dan beliau melemparkan pandangannya ke arah jari telunjuknya.(HR Muslim).

10. TIDAK TUMA'NINAH;
Diantara kesalahan yang sering terjadi pada orang yang mengerjakan shalat adalah tidak thuma’ninah di dalam shalat. Dia adalah salah satu rukun shalat, di mana shalat tidak sah tanpa mengerjkannya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Zaid bin Wahb bahwa dia berkata ;
"Hudzaifah pernah melihat seorang lelaki yang shalat tanpa menyempurnakan ruku’ dan sujud, maka dia menegur: Engkau belum shalat dan jika engkau mati dalam keadaan seperti ini maka engkau mati tidak dalam fitrah yang telah ditetapkan oleh Allah terhadap Nabi Muhammad SAW”.

Setelah kita mengetahui apa-apa yang harus kita hindari dalam melaksanakan shalat. Selanjutnya yang harus kita perhatikan adalah waktunya.... yuk, shalat di awal waktu. Untuk kaum laki-laki lakukanlah shalat berjamaah di mesjid. Janganlah membuat alasan mesjid jauh. Mengapa kalau kita menempuh jarak ke kantor puluhan kilometer plus macet tiap hari kita rela aja tuh, tapi mengapa untuk memohon pertolongan Allah kita masih memikirkan jaraknya?

Dan setelah itu kita perbanyak shalat - shalat sunnah. Sudahkah kita lengkapi shalat fardhu kita dengan shalat Rawatib, shalat Tahajjud, shalat Witir, Shalat Dhuha...? Kalau belum, yuk kita sempurnakanlah shalat Fardhu dengan menambahkan shalat-shalat sunnah, kita perbanyak sujud kita pada-Nya, dengan demikan Allah akan memberikan kemudahan-mudahan disetiap kesulitan yang kita hadapi, Allah memberi petunjuk untuk kita tentang apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi kesulitan yang sedang kita hadapi, kita tidak lagi harus berpikir keras mencari solusi di setiap kesulitan yang kita hadapi. Kembalilah  kepada Allah ....serahkan semuanya pada Allah, karena hanya Allah yang dapat memberi jalan keluar dari kesulitan tersebut.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar