Minggu, 05 Januari 2014

# 1Hari 1Ayat: Menahan marah.... Memaafkan Terkadang Sulit

Bismillahirromanirrohim

Surat Ali Imran ayat 134


ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُنفِقُونَ
(mereka) menafkahkan
فِى
di
ٱلسَّرَّآءِ
waktu senang
وَٱلضَّرَّآءِ
dan diwaktu susah
وَٱلْكَٰظِمِينَ
dan orang-orang yang menahan
ٱلْغَيْظَ
kemarahan
وَٱلْعَافِينَ
dan orang-orang yang memaafkan
عَنِ
dari
ٱلنَّاسِ
manusia/orang lain
وَٱللَّهُ
dan Allah
يُحِبُّ
Dia menyukai
ٱلْمُحْسِنِينَ
orang-orang yang berbuat kebaikan

alladziina yunfiquuna fii alssarraa-i waaldhdharraa-i waalkaatsimiina alghayzha waal'aafiina 'ani alnnaasi waallaahu yuhibbu almuhsiniina 
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)

Subhanallah..,betapa bangganya kita ketika  dipanggil oleh Allah di hadapan semua makhluk pada hari kiamat, untuk menerima balasan yang besar? Semua manusia dan jin menyaksikan orang ini, maju di hadapan mereka  untuk menerima pahala yang besar dari Allah ta’ala  kepada kita hanya sebatas menahan emosi dan tidak melampiaskan marahnya. 
Pahala yang besar Allah berikan sebagai hadiah untuk manusia yang telah mengerjakan pekerjaan yang sulit. Karena menahan amarah atau memaafkan ada kalanya terasa sulit dilakukan.

Dalam menjalani kehidupan sering kali menghadapi sesuatu yang tak berkenan di hati, rasa kesal yang menyesak di dada, ingin meledak-ledak rasanya. Pada sebagian orang untuk mengurangi rasa sesak di dada itu, dia akan tumpahkan dengan cara meledak-ledak juga bahkan tak jarang kata-kata yang terucap-pun sangat tak terkontrol. Baginya mungkin saat itu selesai, tanpa harus memikirkan perasaan orang lain. Bukankah ini akan menjadi persoalan baru...?

Dari memahami ayat diatas, inilah yang menjadikan mengapa Allah memerintahkan kita untuk mampu menahan amarah agar tak mencul persoalan baru dan tidak menzolimi orang lain akibat dari luapan amarah. 

Setelah tahu betapa besarnya pahala yang Allah berikan, saat ini saya akan berusah terus .... dan terus berusaha untuk menahan amarah, walau itu tidaklah mudah.... tapi saya perlu berlatih terus dan pada akhirnya menjadi mudah.

Selama ini selalu berusaha sekuat tenaga untuk menahan amarah, misalnya disaat saya sedang mengajar, jika menemukan hal yang tak berkenan dengan sikap murid-murid, pertama-tama yang saya lakukan adalah disaat saya berdiri saya akan duduk dan menarik nafas dalam-dalam sambil berucap  A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANI RAJIIMkarena amarah adalah sebuah hasutan dari setan sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon  perlindungan kepada Allah,kemudian saya akan berdiam diri  sejenak untuk menenangkan diri. 

Setelah saya bisa menenangkan diri, saya barulah bisa mengatakan sesuatu yang membuat saya tidak berkenan tersebut pada murid-murid, sehingga bisa menghindari ucapan yang kasar atau makian. Bahkan saya mungkin bisa menyentuh hati mereka, karena saya bicara dengan hati tidak dengan amarah, tak jarang tanpa saya sadari bulir-bulir air mata keluar di sudut mata saya, nggak tahu tuh kalau marah saya malah mau nangis bawaanya. Dan biasanya murid-murid yang sudah tahu dengan sikap saya seperti itu mereka akan menyadari bahwa saat itu saya sedang sangat kecewa dengan sikap mereka, maka mereka akan bergegas minta maaf.

Amarah akan muncul bila kita mendapatkan sesuatu yang tidak berkenan, termasuk disaat kita sedang dihujat atau dipergunjingkan bahkan difitnah dan tak jarang orang-orang di sekitar kita ikut menyulut api amarah kita di saat kita berusaha meredam amarah dihati kita bukannya membantu kita untuk menahan amarah, kalau sudah seperti ini kita harus punya kekuatan besar untuk menahan amarah. Dan untuk itu hanya diam saja apapun yang dikatakan orang terhadap saya, tidak perlu berbantah-bantah pada mereka.  Menurut  saya , "biarlah waktu yang akan menjelaskan padanya".

Dari beberapa sumber, saya mendapatkan tips untuk meredam amarah, diantaranya 
1. Segera bermohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca ta’awudz: A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM

2. DIAM dan jaga lisan. Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah diam merupakan cara mujarab untuk mennghindari timbulnya dosa yang lebih besar. 

3. Mengambil posisi lebih rendah, misalnya dari posisi berdiri menjadi duduk, dari posisi duduk menjadi berbaring. Karena kecenderungan orang marah ingin selalu tinggi dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya dengan sepuasnya. 

4. Selalu mengingat akan adanya pahala besar disaat kita mampu menahan amarah, jadi janagn melupakan surah Ali Imran ayat 134 dan hadist yang tertulis diatas. 

5. Berwudhu dan shalat. Marah darinsetan yang terbuat dari api, maka untuk memadamkan api adalah air.... Jadi api amarah dapat di padamkan dengan wudhu. Rahasia ilmunkedokteran, air yang dingin bisa menurunkan darahbyang bergejolak ketika wmosi, sehingga bisa digunakan menurunkan tensi darah. 

Sebenarnya banyak tips yang saya dapatkan, tapi cukup ini saja dulu yang terpenting bisa mengamalkan setiap hari. Menahan amarah memang tidaklah mudah, tapi akan terus berusaha, tidak putus asa, terus melatih diri dan belajar mengingat peringatan Allah. 

Disamping  berlatih menahan amarah.... melatih diri juga untuk memaafkan agar amarah tidak disertai dendam.... sulit... pasti iyalah.... tapi terus melatih diri tanpa putus asa.

Yang selalu harus di ingat adalah betapa besar pahalanya, ketika yang kita  lakukan tidak hanya menahan emosi, tapi juga memaafkan kesalahan orang tersebut dan bahwa membalasnya dengan kebaikan.


8 komentar:

  1. Menahan marah... berat memang terkadang mbak.
    Aku terkadang gagal menahan marah sih... *jadi pengen malu*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hampir semua orang mbak sulit menahan amarah dan memaafkan .... semoga kita dimudahkan untuk melakukannya

      Hapus
    2. sulit sekali menahan amaran dan memaafkan
      salam kenal
      hehe :D

      Hapus
    3. tapi terus mencobanya ... bayangkan aja PAHALA BESAR nya, menjadi penguat usaha kita

      Hapus
  2. Iya, menahan marah sekaligus memaafkan, sungguh ini penting tidak hanya bagi orang lain, tapi juga kita sendiri. Betapa menyehatkan.

    BalasHapus
  3. menahan marah mungkin kadang bisa tapi memaafkan sulit sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang .... tapi kita harus terus melatih diri, iya khan ...mas

      Hapus