Minggu, 01 Desember 2013

Lepaskan Bebanmu

Bismillahirromanirrohim

Seorang  pemuda, dengan satu karung besar di pundaknya, datang bertemu Kakeknya. Pemuda itu berkata ; "Kakek, saya sendiri, kesepian dan menderita dalam perjalanan jauh yang sudah membuatku letih, sepatuku sudah robek, kaki dan tanganku juga terluka, suaraku juga hilang karena berteriak, kenapa aku belum menemukan cahaya dalam kehidupan ?"

"Apa isi tasmu?" tanya sang Kakek. "Isinya sangat penting buat saya. Didalamnya ada setiap penderitaan, setiap tangisan sewaktu saya dillukai, dan setiap kerisauan. Hanya dengan itulah saya berhasil sampai disini, jelas sang pemuda itu.

Sang Kakek lalu membawa pemuda itu naik sampan menyeberangi sungai. Sesampainya diseberang, sang Kakek bertanya ; "Kamu akan memikul sampan ini untuk meneruskan perjalananmu ." 
"Apa....!!!" Sampan ini begitu berat, mana bisa saya memikulnya ?" jawab sang pemuda.

"Ya, Nak. Kamu tidak mungkin bisa memikul sampan itu". Kakek bekata; "Ketika menyeberang sungai, sampan itu sangat berguna, tetapi sesudah menyeberang, kita harus meninggalkan sampan itu untuk meneruskan perjalanan. Kalau tidak, ia akan menjadi beban hidup kita, penderitaan, kesepian, kegagalan, tangisan , air mata dan bencana, semuanya sangat berguna dalam kehidupan. Itu akan membuat kita lebih andal dan kuat untuk menghadapi tantangan hidup dimasa depan. Akan tetapi, kalau kita tidak melepaskannya, ia akan menjadi beban . Maka "Letakkan beban itu !" Kehidupan akan menjadi tidak terlalu berat",Jelas sang Kakek.

Setelah mendengar penjelaskan tersebut, pemuda itu meletakkan karungnya dan meneruskan perjalanan. Dan dia merasa langkahnya begitu ringan dan cepat. Dia baru menyadari bahwa kehidupan ini bisa dijalani dengan begitu sederhana.

Masa lalu tidak sama dengan masa depan. Pengalaman masa lalu yang baik jadikan sebagai teladan dan yang jelek jadikan sebagai pelajaran.

3 komentar:

  1. pengalaman adalah guru yang sangat berharga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Experience is the best teacher.. :)

      Sederhana, yang penting bahagia, meskipun sulit..

      Hapus
    2. mas Joe, mas Abdur Rosyid ..... makasih ya kunjungannya

      Hapus