Kamis, 23 Mei 2013

Beningkan hati dengan Al-Quran

Bismillahirrohmanirrohiim.

kakek.... saya mau tanya, "kenapa sih saya diharuskan membaca Al-quran setiap hari, padahal saya gak ngerti loh kek, disetiap ayat yang saya baca", keluh Fauzan  kepada kakeknya.


Namun sang kakek tidak langsung menjawab pertanyaan cucunya, tetapi malah meminta cucunya mengisi bak tempat penampungan air dari sumur yang berada disamping rumah. Sang cucu di minta membawa air dari sumur itu tidak menggunakan ember tapi menggunakan keranjang rotan yang tergelatak di bawa tangga rumah sang kakek. Keranjang rotan itu sangat kotor sekali karena biasa di gunakan oleh kakek untuk membawa batu-batuan dari sungai.

Dengan patuhnya, Fauzan melaksanakan apa yang baru saja di perintahkan kakek padanya. Dan mulailah Fauzan menimba air dan membawanya air tersebut dengan menggunakan rotan yang diberikan sang kakek.

Berulang-ulang Fauzan mengangkut air dari sumur, tapi air yang di bawa Fauzan tak pernah dapat mengisi bak mandi itu, jangankan untuk memenuhi bak mandi tersebut, terisi sedikit air pun tidak. Dan Fauzan pun lelah menimba dan menganggkut air, namun tak ada hasil yang terlihat olehnya.

Dan pada akhirnya Fauzan pun menyerah..... "Kek, mana mungkin saya dapat memenuhi bak ini, sampai kapanpun, protes Fauzan pada kakeknya. Tapi kalau kakek meminta saya membawa air dengan menggunakan ember, saya jamin dengan waktu tak lama bak mandi kakek akan penuh oleh saya. Karena keranjang ini tak bisa menampung air !!

Sang kakek hanya tersenyum dengan lembut dan dengan penuh kasih sayang kakek merangkul sang cucu sambil membawa keranjang rotan yang baru saja di gunakan cucunya.

"Cu, mengapa tadi kau tetap melakukan apa yang kakek perintah padamu, walau kau tak mengerti mengapa kakek meminta kamu membawa air itu denga keranjang bukan dengan ember."

Yaa.. terpaksa, kek....jawab Fauzan dengan nada agak sedikit kesal. Karena saya takut kakek marah pada saya kalau tidak melaksanakan perintah kakek.

Nah itulah, cu...... tidak semua perintah di awali dengan mengerti, tapi  kita wajib melaksakan perintah itu. Dan sekarang , coba kamu perhatikan keranjang ini, berbeda gak kondisinya sekarang dengan sebelum kamu gunakan untuk membawa air tadi, tanya kakek.

Sejenak Fauzan memperhatikan keranjang rotan itu. 
Kek, keranjang ini jadi bersih dan lunak, jawab Fauzan 


Naaahh.... seperti itulah hatinya orang yang senantiasa membaca Al- Quran. Hatinya menjadi bersih, bening dan lembut. Hati seperti itulah yang dengan mudah menerima nasehat, Hidayah dan hati seperti itu juga dengan iklas mengamalkan setiap nesehat dan hidayah yang dia dapatkan.

Jadi, itulah sebabnya kakek mewajibkan kamu untuk membaca Al-Quran , walau saat ini kamu belum mengerti dan memahaminya, agar tetap terjaga hati yang bening dan lembut itu, cu... jawab sang kakek sambil membelai kepala   cucunya dengan lembut.

Mengertilah Fauzan sekarang, dan dalam hatinya  dia berjanji akan selalu menyediakan waktunya untuk membaca Al-quran, dan tidak akan ada lagi protes dari dirinya.



Beningkan hati dan lembutkan hati dengan senantiasa membaca Al-quran"



5 komentar:

  1. Terkadang kita baru menyadari banyak hal setelah diberikan contoh secara langsung dalam kehidupan sehari-hari seperti Fauzan.
    Insya Alloh sudah, dan semoga kita dimudahkan untuk selalu berinteraksi dengan Al Qur'an, dimudahkan mentadzaburinya dan mendapatkan cahaya yang merasuk ke dalam hati agar menjadi bening karena Al Qur'an adalah mukjizat.

    Apa kabar Mbak ?
    Mengenalkan blog saya yang baru Mbak

    BalasHapus
  2. salam kenal buat ibu admin

    artikelnya bermanfaat sekali bu...

    http://informasibloger.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Kunjungan perdana nih mbak ..
    postingan yang baik ..., jadi keinget sudah lama tidak baca Qur'an ..

    BalasHapus
  4. Subhanallah,

    kisah yang bagus, izin share ya.
    ^_^

    BalasHapus