Kamis, 06 September 2012

Bias Ramadhan

Bismillahirrohmanirrohiim.

Berlalu sudah bulan Ramadhan, banyak yang dapat kami petik dari setiap bulan Ramadhan. Seperti yang Engkau perintahkan ya Rabb, di ayat-ayat-Mu ;



"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di wajibkan atas orang - orang sebelum kamu agar kamu BERTAQWA" (QS. Al-Baqarah ; 183).

Dan Engkau berkata ; "Puasamu untuk-Ku". Ya Rabb yang Maha Bijak, dengan Engkau berkata demikian, Engkau ingin melihat kecintaan hamba-Mu pada-Mu.

Ya Rabb, Engkau Maha Mengetahui, sesungguhnya puasa itu sebenarnya adalah untuk kami, demi kebaikan kami hamba-Mu. Banyak pelajaran yang tersembunyi di balik perintah puasa-Mu yang harus kami pelajari.

Ketika Engkau haramkan makan dan minum di siang hari, Engkau menyadarkan kami betapa lemahnya kami bila sebagian dari Karunia dan Nikmat-Mu Engkau ambil, walau hanya sesaat saja, disaat seperti inilah Engkau mengingatkan kami agar senantiasa mensyukuri  Karunia dan Nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan pada kami.

Dengan kami berlapar-lapar disiang hari, Engkau ajarkan pada kami tentang taat dan sabar. Karena walaupun tak ada siapa-siapa disekitar kami, kami tetap menahan lapar kami, karena kami sadari Engkau ada diantara kami. Ya Rabb Maha Melihat, Engkau latih kami di bulan Ramadhan untuk selalu  taat dan selalu menyadari bahwa Engkau selalu ada di dekat kami, Engkau melihat apa yang kami perbuat  di sepanjang hidup kami.

Walau hanya tinggal beberapa detik lagi bedug magrib berbunyi, menandakan waktu berbuka, kami tetap sabar  menunggunya, tak pernah kami ingin mendahuluinya walau hanya beberapa detik saja. Engkau ajarkan kami apa itu sabar

Ketika bedug Magrib terdengar, menandakan waktu berbuka, telah Engkau halalkan makan dan minum di hadapan kami, tapi Engkau ajari kami untuk tidak tergesa-gesa menikmati hidangan itu.Engkau ajari kami untuk tidak lupa bersyukur terlebih dahulu atas rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami.

Alhamdulillah, seteguk air melepaskan dahaga kami, 3 butir kurma masuk kedalam tubuh kami, telah memulihkan tubuh kami yang lemah ini, begitu besarnya Nikmat -Mu Ya Rahman. Walaupun seharian kami berlapar-lapar namun dengan berbuka secangkir teh hangat, 3 butir kurma , 1 potong kue, cukup sudah bagi kami menggantikan rasa lapar kami seharian tadi. Maha Besar Engkau Ya Rabb. Ternyata hanya makan seperti itu saja cukup sudah untuk tubuh kami, mengapa selama ini kami menzolimi tubuh kami dengan makan berlebihan ????

Ya Rabb, Engkau Maha Teliti, Engkau tahu kelemahan hamba-Mu, karena itulah Engkau perintahkan kami berpuasa, agar kami memberi waktu bagi tubuh kami untuk membuang racun-racun yang bertumpuk dalam tubuh kami. Kalau tidak Engkau perintahkan pada kami berpuasa, kami telah menghilangkan hak tubuh kami beristirahat. Padahal kami sebagai pekerja  yang hanya bekerja 8 jam saja sehari , kami diberi hak cuti untuk beberapa waktu. Banyangkan tubuh ini yang bekerja 24 jam setiap harinya ? Haruskah kami hilangkan hak cutinya ???

Terimakasih, Ya Rabb, Yang Maha lembut,  dengan kelembutan-Mu telah Engkau ajari kami untuk menyadari mengapa Engkau ajari kami berpuasa.

Setelah melaksanakan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, dan merasakan manfaatnya bagi tubuh dan kesehatan jiwa, semoga  setelah Ramadhan ini mampu melanjutkan melaksanakan puasa sunnah senin, kamis disetiap minggu, dan puasa Ayyamul Bidh setiap bulan hijriah.

Ya Rabb, berilah kami kekuatan agar Istiqomah  mengamalkan apa-apa  yang telah kami pelajari di bulan Ramadhan di 11 bulan kedepannya.

4 komentar:

  1. Iya ya mbak... selama ini di luar bulan Ramadhan rasanya mulut ini ngemil melulu. Padahal selama bulan Ramadhan kita cukup makan sedikit saja sudah kenyang.

    Mbak..., seneng bisa mampir lagi kesini (^_^)

    BalasHapus
  2. @ Mas Ies ; Iya mas .... semoga kita bisa istiqomah berperilaku ramadhan di sisa kehidupan kita ke depan. bukan hanya 11 bulan saja, tapi seterusnya sampai akhir hayat, Aamiin

    @ Mbak Reni .... Alhamdulillah, mbak.... saya sdh bisa ngeblog lagi , kangen juga krn lama banget hitus.

    BalasHapus
  3. Ikut mengaminkan. Semoga semuanya berjalan sesuai yag diharapkan. Namun hal yang lebih penting lagi kita dapat mengamalkan apa yang tersirat dalam kehidupan kita sehari-hari ya Mba.

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  4. Betul kata mb Reni, tapi tahun ini saya ngak bisa menjalankan ibadah puasa bun, karna baru saja bersalin. Tapi saya masih bisa ikut menahan lapar karna kakak Dini sedag belajar puasa 1 hari.

    BalasHapus