Jumat, 12 Februari 2010

Menopause dan cara mengurangi dampak negatifnya

Wanita diatas usia 40 tahun sudah mulai merasa bingung,bahwa dirinya sudah tidak menjadi “wanita seutuhnya”.Menjadi takut akan melewati masa-masa kesuburannya,walau sudah menjadi kodrat alami sudah galibnya wanita menjadi amenorrhoe lagi.
Menopouse dimulai pada usia 45-52 tahun,yaitu sebelum menstruasi berhenti sama sekali. Masa itu dikenal dengan klimakterium,premenopouse,hal ini ditandai dengan menurunnya hormone estrogen dan hormone progesterone dengan akibat perdarahan pervaginaan yang tidak teratur.Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun. 

Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi akan mengalami perubahan. Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon estrogen dan hormone progesterone tubuh pada saat menopouse mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita diantaranya :
1) Hot flushes (perasaan panas)
Adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas (seperti leher dan dada). Dengan perabaan tangan akan terasa adanya peningkatan suhu pada daerah tersebut. Gejolak panas terjadi karena jaringan-jaringan yang sensitif atau yang bergantung pada esterogen akan terpengaruh sewaktu kadar estrogen menurun.

2) Keringat Berlebihan
Cara bekerjanya secara persis tidak diketahui, tetapi pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon yang mengatur termostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya, suhu udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri. Gejala lain yang dialami wanita adalah berkeringat dimalam hari.

2) Vagina Kering
Selain itu, dalam kehidupan seorang wanita, jaringan-jaringan vagina menjadi lebih tipis dan berkurang kelembabannya seiring dengan kadar estrogen yang menurun. Selain itu, akibat berkurangnya estrogen menyebabkan keluhan gangguan pada epitel vagina, jaringan penunjang, dan elastisitas dinding vagina.

4) Tidak dapat menahan air seni
Ketika usia bertambah, air seni sering tidak dapat ditahan pada saat bersin dan batuk. Hal ini akibat estrogen yang menurun sehingga salah satu dampaknya adalah inkonsitensia urin (tidak dapat mengendalikan fungsi kandung kemih). Kekurangan estrogen menyebabkan terjadinya gangguan penutupan uretra dan perubahan pola aliran urin menjadi abnormal sehingga mudah terjadi infeksi pada saluran kemih bagian bawah.

5) Hilangnya jaringan penunjang
Rendahnya kadar estrogen dalam tubuh berpengaruh pada jaringan kolagen yang berfungsi sebagai jaringan penunjang pada tubuh. Hilangnya kolagen menyebabkan kulit kering dan keriput, rambut terbelah-belah, rontok, gigi mudah goyang dan gusi berdarah, sariawan, kuku rusak, serta timbulnya rasa sakit dan ngilu pada persendian.

6) Penambahan berat badan
Saat wanita mulai menginjak usia 40 tahun, biasanya tubuhnya mudah menjadi gemuk, tetapi sebaliknya sangat sulit menurunkan berat badannya. Berdasarkan penelitian, setiap kurun 10 tahun, akan bertambah berat badan atau tubuh melebar kesamping secara bertahap. Hal ini diduga ada hubungannya dengan turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak.

7) Gangguan mata
Kurang dan hilangnya estrogen mempengaruhi produksi kelenjar air mata sehingga mata terasa kering dan gatal.

8) Nyeri tulang dan sendi
Seiring dengan meningkatnya usia maka beberapa organ tidak lagi mengadakan remodeling, diantaranya tulang. Bahkan, mengalami proses penurunan karena pengaruh dari perubahan organ lain.

Untuk mencegah tangkal sindrom menopouse dan penyakit ikutannya,menurut dr Harjo,perlu diperhatikan nutrien sehari-hari,yakni yang kaya vitamin,kalsium dan protein.
Dan ada beberapa tips yang dapat digunakan oleh wanita usia 40 tahun menjelang memasuki fase Menopause diantaranya :

1) Untuk mengatasi berkurangnya elatisitas otot vagina dan otot kandung kemih, dapat diatasi dengan cara melakukan senam Kegel . Caranya dengan melakukan kontraksi otot dasar panggul Puboccoccygeus ( PC ) berulang kali, minimal 2 kali sehari sebanyak 10 kali kontraksi tiap latihan. Hal ini dapat dilakukan seperti menahan air kencing. Senam ini merupakan rangkaian gerakan yang berfungsi untuk melatih kontraksi otot PC berkali-kali dengan tujuan meningkatkan tonus dan kontraksi otot. Latihan yang dilakukan minimal enam minggu akan menunjukkan manfaatnya.

2) Hilangnya kolagen menyebabkan kulit kering dan keriput. Ops!! Ini sangat ditakuti hampir semua wanita. Ok , no problem ! Ini dapat dikurangi dengan selalu mengkonsumsi vitamin A , C , E yang sangat perperan menjaga kelembaban dan kehalusan kulit. Dan rajinlah melakukan srub pada kulit, agar lapisan kulit yang mati terkelupas, sehingga yang terlihat adalah lapisan kulit baru. Untuk wanita yang aktivitas banyak diruang yang ber AC perbanyaklah minum air putih dan mengoleskan kulit dengan lotion pelembab sesering mungkin.

3) Nyeri tulang dan sendi dapat diatasi untuk selalu melakukan senam ( terutama yoga ) Yoga dapat membantu anda agar anda menjadi sehat dan tetep awet muda. Yang paling penting hindari obesitas. Tubuh yang gemuk membuat tumpuan tubuh makin membebani sendi. Karena berkurangnya hormone estrogen pada wanita mempengaruhi pada kepadatan tulang sehingga tulang menjadi keropos , ini dapat diatasi untuk selalu mengkonsumsi kacang kedelai, didalam kacang kedelai terdapat Isoflavon , enzim yang mempunyai fungsi mirip dengan hormone estrogen sehingga mencegah keropos tulang.



3 komentar:

  1. Bersyukurlah pada Tuhan bahwa wanita diberi limit masa subur dengan datangnya menopause... Itu menunjukkan betapa sayangnya Tuhan pada wanita...
    Coba bayangkan jika wanita juga seperti laki-laki, yang sampai usia 70-an tetap produktif... tentu wanita akan tetap melahirkan sampai nenek-nenek... Ga' lucu khan, kalau wanita punya anak sebaya dengan cucunya... Lagipula.. kapan lagi seorang ibu punya waktu utk menikmati masa tuany dengan tenang, beribadah, dan berbahagia berkumpul dengan cucu2nya..?

    BalasHapus
  2. Artikelnya sangat menarik, Yanti.. Bermanfaat bagi pembaca, khususnya wanita... Lanjutkan.. Selamat nge"blog"...
    dari Mon Eferi di Simpang Empat, Pasaman Barat

    BalasHapus