Selasa, 10 Desember 2013

Kita adalah apa yang kita pikirkan

Bismillahirromanirrohim

Seorang remaja putri baru saja selesai perawatan diri di sebuah salon, meminta pendapat teman satu kostnya..."hai Mita , coba lihat sekarang penampilanku, bagaimana menurut mu..?"
"Subhanallah..... kamu terlihat tambah cantik, wajah kelihatan semakin cerah dan segar, semakin cantik aja deh" Jawab Mita.

Eliana sangat senang sekali dengan jawaban teman kostnya tersebut, dia sangat puas dan bangga dengan penampilannya saat ini. Sedang asyiknya memperhatikan penampilannya pada sebuah cermin yang terdapat di lobi kostnya, Mita yang hendak pergi ke kampus, menyempatkan menyapa Eliana yang sedang asyik dengan dirinya..." Eh gimana nih penampilan saya, bagus nggak ya....? tanya Mita  pada Eliana.

Sembari memutarkan badan Mita, Eliana dengan kening berkerut, dan ekspresi yang tak bersahabat ..."Duh .... tampilan kamu kamseupay .....kampungan sekali.... , jawab Eliana.

Mendengar jawaban yang ketus dari Eliana, Mita tidak marah dan tidak berkata apa pun pada Eliana, hanya tersenyum sambil meninggalkan Eliana. Dalam hatinya, Eliana sangat puas telah membuat Mita kheki dengan jawabannya tadi. Dalam hati Eliana puas sekali, karena tak ada orang yang bisa menyaingi penampilannya, dia sangat bangga  sekali, karena merasa dialah yang memiliki  penampilan terbaik.

Melihat kejadian tersebut Ibu kost segera mendekati Eliana yang masih dengan senyum kesombongannya. 
"Eliana ... menurut Ibu, justru Mita-lah yang lebih baik penampilannya dari pada kamu Liana"
"Mana bisa, Bu...!!??,......khan saya lebih sering perawatan diri ke salon, dan baju-baju yang saya pakai juga dengan merek terkenal, Bu..." bantah Eliana

"Tidak, Liana....tapi Mita-lah yang terbaik, karena di dalam hati Mita adalah sebuah kecantikan sebenarnya,  maka dia melihat kamu terlihat cantik. Akan tetapi, di dalam hatimu sebuah kejelekkan, maka kamu melihat Mita seperti remaja kampungan".

Mendengar penjelasan Ibu kost tersebut, membuat Eliana tertunduk. Dengan penuh kelembutan Ibu kost menggandeng Eliana menuju ruang tamu, Kemudian duduk berdampingan.

"Liana...... kita ini adalah apa yang kita pikirkan. Kalau kita berpikiran negatif tentang orang lain. Semua orang terlihat buruk  dan tidak ada yang baik, maka jadilah kita pencela".

Ingat ya, nak..... Allah tidak sangat murka kepada orang-orang mencela atau memperolok-olok orang lain, seperti yang difirmankan-Nya dalam surah Al-Hujurat (49) ayat 11 :

Wahai orang-orang yang beriman ! Janganlah suatu kaum mengolok-ngolok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-perolok) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-ngolok) perempuan lain, kerena boleh jadi perempuan yang (diperolok-perolok) lebih baik dari perempuan (yang memperolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang  buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itu orang yang zalim.

Akan tetapi, jika kita berpikiran positif dan memiliki sifat rendah hati, maka orang - orang di sekitar kita terlihat lebih hebat dan luar biasa. Maka kita menjadi orang yang sangat menghargai orang lain, sehingga kita akan menjaga lisan kita , sikap dan perbuatan kita agar tidak akan menyinggung dan menyakiti orang lain. Semua yang terjadi dalam hidup kita akan menjadi pengalaman yang luar biasa, yang akan memperkaya hatimu, itulah kecantikan yang sebenarnya, Liana.

Oleh karena itu, jagalah hati ini, ya sayang....didiklah ia untuk mencintai perkara - perkara yang baik, sebelum ia mati, jagalah lidah, tuturkanlah perkara-perkara yang baik, sebelum ia menjadi bisu, sayangilah orang lain seperti kamu menyayangi diri sendiri. Jika engkau memiliki sahabat sayangilah , dia dengan setulusnya sebelum dia pegi meninggalkanmu.

Mita yang dari tadi tertunduk, tak lama  kemudian ia bersimpuh dihadapan ibu kost.
"Ibu, terima kasih nasehatnya, akan saya ingat selalu.....saya akan minta maaf kepada Mita atas perbuatan saya tadi, dan saya berjanji tidak akan mengulanginya, bu"







23 komentar:

  1. pelajaran yang sangat berharga bu sukma.
    kalau otak kita penuh dengan negatif think, maka semua jadi negatif
    begitu juga sebaliknya.
    mendingan kita tidak usah mikir macam-macam deh kalau gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas Agus ....makasih ya , semoga kita selalu bisa berbaik sangka.

      Hapus
    2. baik bu..tapi sulit lho, apalagi sama tetangga sendiri. pikirannya macam-macam..
      ini realita kok..hehehe

      Hapus
  2. kecantikan dan kelembutan hati justru akan gampang mendatangkan dan memancarkan kecantikan dan kebaikan yang bersangkutan dan sebaliknya kecantikan fisik tidak selalu berbanding lurus dengan kecantikan hati

    BalasHapus
  3. semua berawal dari hati, bila hati kita suci maka suci pulalah seluruh tubuh kita, demikian juga sebaliknya...salam ;-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat sependapat dengan Mas Hari. jadi saya print comments Mas Hari aja deh biar hemat halaman yah Mbak Yanti salam :))

      Hapus
  4. terkadang memang kita tak menyadari bahwa hati kita sudah terjangkit virus2 kesombongan.....benar-benar kisah yang menginspirasi,
    salam dari Kalimantan Selatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. smg aja kita nggak terjangkitvvirus2 kesombongan

      Hapus
  5. hayoo mikirin apa tuh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayoo... nggak baca sampe selesai ya .... hehehhehhe

      Hapus
  6. Wah kisah yg inspiratif banget mbak... nasehat ibu kos juga oke banget.
    Sebuah pelajaran berharga bagi kita semua.
    Semoga kita secantik Mita :D

    BalasHapus
  7. Assalam muallaikum Mbak Yanti salam kenal sebelumnya
    simak artikelnya dengan seksama nih. sebuah kata ucapan
    Yang sangat memotivasi buat saya nih Mbak terima kasih
    Atas talenta yang bermanfaat ini Mbak salam sejahtera :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mas atas kunjungannya.... Alhamdulillah jika ini dpt memberi manfaat

      Hapus
  8. ucapan seseorang menggambarkan watak pribadi orang tersebut

    BalasHapus