Selasa, 03 Mei 2011

Belajar menjadi Ibu atau Ayah

Menjadi seorang IBU dan AYAH adalah impian setiap pasangan suami istri, begitu juga yang aku rasakan. Adakalanya impian itu segera terwujud dalam waktu yang singkat misalnya di  ulang tahun perkawinan yang  pertama atau ulang tahun kedua perkawinan. Tetapi tak jarang juga baru terwujud pada beberapa tahun kemudian, inilah yang aku alami. 

Aku dinyatakan hamil di tahun ke 7 perkawinan kami. Ternyata selama ini , Allah sedang mengajarkan aku tentang  SABAR. Dan pelajaran SABAR itu tetap berlanjut pada proses kehamilan, dimana aku mengalami kondisi yang sangat tidak nyaman, istilah nya  mabuk berat, masa ini kualami hingga kehamilan bulan ke 7. Pada kondisi ini aku tak dapat melakukan aktivitas apa-apa, hanya berbaring ditempat tidur, sehingga aku memutuskan berhenti bekerja. 

Pada saat kondisi mabuk berat aku harus berjuang memberikan nutrisi yang cukup pada janinku, walaupun itu sering tak bertahan lama di perutku, karena secara tak sengaja dan tak di inginkan makanan itu tetap keluar dari perutku. Tapi itu tidak membuat aku menyerah, aku tetap saja memberikan  asupan gizi yang baik pada janinku,oleh karena itu aku sangat selektif memilih makanan, aku hindari makanan yang mengandung zat aditif ( seperti vetsin, pewarna, perasa, pengawet dan zat-zat sintetis lainnya), makanan yang aku suplai untuk janinku adalah makanan alami. Alhamdulillah selama hamil aku gak ngidam mangga muda, kalau pun iya,  aku akan hindari, karena menurut penelitian makanan ini menyebabkan anak menjadi hiperaktif.

Disaat hamil adalah istilah ngidam walaupun dari segi kedokteran itu tidak ada. Menurutku pada kondisi inilah ibu harus menahan diri untuk tidak menuruti ngidamnya. Karena mendidik anak bukan hanya dimulai setelah anak lahir tetapi  dimulai pada saat ibu hamil. Apabila kita bisa menahan diri akan keinginan yang berlebihan (ngidam). Saat itu kita sedang memberi pendidikan pada janin kita untuk dapat mengontrol keinginan sehingga diharapkan kelak sang bayi lahir nanti telah mempunyai sifat yang sabar dan tidak memaksakan keinginan pada orang lain. Jadi jika ada mitos yang mengatakan bahwa jika  keinginan ibu yang ngidam tidak terpenuhi, menyebabkan anaknya akan ngences….. itu tidak terbukti. Tetapi anak akan mempunyai sifat yang sabar dan tidak memaksakan keinginan pada orang lain itu telah terbukti.

Bagiku menjadi seorang Ibu atau  Ayah  harus selalu belajar, dengan tanpa batasan waktu. Setiap kelahiran sang anak, sebenarnya  kita sedang diajarkan menjadi sosok yang sabar  dan  pendengar yang baik. Dan itu tidak ada teori yang jitu untuk menjadi sosok itu. Karena setiap anak yang dilahirkan mempunyai karakter yang berbeda-beda. Setiap metode atau teori belum tentu cocok untuk semua anak. Maka kunci untuk membuka pintu menuju sosok itu adalah memahami setiap karakter anak, perkembangan anak, usia anak dan yang  terpenting tinggalkan sifat ego  sebagai orang tua yang selalu menganggap bahwa dia lah  adalah orang yang paling benar.

Jika kita bisa masuk ke pintu hati seorang anak maka tidak akan ada sebutan anak bandel  atau anak yang susah diatur.  Dan juga tidak akan ada kekesaran dalam mendidik anak. Dalam kita membuat suatu aturan dalam mendidik anak jangan meninggalkan keterlibatan anak dalam membuat aturan tersebut, agar tidak terjadi pelanggaran dalam aturan, kalaupun itu terjadi maka prosentasinya kecil.

Ini selalu aku lakukan pada Yoga , jadi dia merasa punya peran penting juga dalam suatu aturan yang kita buat. Kalau pun dia melanggar aturannya maka akan ada perasaan bersalah yang datang dari dirinya sendiri, bukan kita yang menyalahkan dia , yang kita lakukan hanyalah mengingatkannya bukan menyalahkannya.

Aku ingat bagaimana aku bersama Yoga membuat kesepakatan dalam aturan  hal  makan permen atau coklat. Aku hanya memberi rambu –rambu pada Yoga, bahwa dia diperbolehkan  mengkonsumsi makanan itu 2 x dalam seminggu, maka Yoga lah yang  menentukan hari nya yakni pada hari Rabu dan Sabtu. Sehingga di luar hari itu dia tidak akan mengkonsumsi makanan itu, tanpa harus diawasi.  Setiap saat Yoga mentaati aturan yang telah disepakati bersama, tak lupa aku berikan  kejutan hadiah untuknya, ini adalah pemicu bagi Yoga untuk tidak melanggar aturan bersama itu.

Dalam mendidik anak kita jangan hanya berorientasi pada prestasi akademik saja, yang paling penting adalah dalam pengelolaan emosionalnya dan spritualnya, karena ini adalah dasar kesuksesan anak kelak.  Tentang minat anak itu sering berubah-berubah, misalnya Yoga diwaktu usia 1-4 tahun, dia suka sekali menggambar. Setiap menggambar,  dia sedang menceritakan sesuatu, aku berpikir bahwa Yoga lebih suka menuangkan ide ceritanya dalam bentuk gambar, bukan dalam bentuk tulisan, makanya  sampai saat ini dia tidak tertarik untuk nge blog seperti bundanya. Tapi sekarang kebiasaan itu sudah tidak dilakukannya lagi.  Dia lebih tertarik pada music, maka atas kesepakatan bersama, Yoga belajar alat music drum di Purwa Caraka karena dia ingin jadi drummer.

Pada saat ini, Yoga sekarang mulai masuk usia remaja aku masih saja dalam proses belajar menjadi orang tua. Mendidik pada usia remaja berbeda sekali disaat usia anak-anak. Aku belum menemukan metode yang jitu, aku masih saja melakukan metode kesepakatan bersama  dan mendengar. Ternyata menjadi orang tua yang bijak  itu gak gampang. Apalagi dengan ada era keterbukaan informasi dari berbagai hal, seperti akses internet yang tanpa filter. Ada perasaan was-was menghampiriku. Aku hanya mencoba untuk membuat metode keterbukaan  pada Yoga.  Memberikan  informasi pada Yoga  mana yang di perbolehkan oleh agama dan mana yang tidak, serta sangsi yang diberikan oleh Allah kepada kita yang melanggarnya.

Ok …. Inilah yang dapat ku bagikan kepada sahabat ku ( Arief Bayoe S ) yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah semoga sebagian kecil ini dapat membantu beliau dalam proses menjadi ayah.


Create your own banner at mybannermaker.com!

Dan kepada sang istri beliau aku hanya dapat berbagi info agar selalu mengkonsumsi kurma selama kehamilan dan pada masa nifas seperti yang dianjurkan oleh Rasullah saw, agar sang anak kelak menjadi anak yang penyabar , suci hatinya, murah hati.


16 komentar:

  1. Wah keren sekali ...... aku save dulu mbak sukma..... ditunggu pengumumannya,,,,:) jurinya bakalan mumet nih,,,,hehehehe pesertanya artikelnya mantab-mantab...hehehehe:)

    BalasHapus
  2. wah,, tante ternyata ikut acara ini juga....
    bagus banget postingannya tante.... ^^

    BalasHapus
  3. siap2 jadi ibu n moga anaknya jdi anak soleh dan moga + disayang suami

    BalasHapus
  4. emang berat bu kalau dah jadi ayah lain ama waktu bujangan hehehehehe

    BalasHapus
  5. yoga pasti senang bnget deh bisa punya orang tua yg lembut, pngertian en slalu mnsupport sperti mbak sukma:)

    BalasHapus
  6. Yan, aku balik lagi...dan ternyata benar, komen aku gak tampil lagi....Why ???? Cape' deh

    moga menang ya....Aku suka krn cerita kisah nyata, dan kayaknya pengalaman dan ajaran kita utk anak kita kok sama ya....Moga, biar kita punya seorang putra....ia akan menjadi anak Sholeh dan akan selalu menjaga kita..

    BalasHapus
  7. intinya sih harus seimbang antara peran ayah dan ibu, selain itu juga harus seimbang antara pendidikan akademik, sosial, dan emosional anak.

    sukses untuk kontesnya ya mbak.. semoga menaang ^_^

    BalasHapus
  8. wah...dah buat postingan give away nya mz bayu ya...bagus lho mbak postingannya...

    BalasHapus
  9. hm..lama juga ya baru lahir Yoga..btw, trik mendidik anaknya patut ditiru nih

    BalasHapus
  10. kesabaran selalu membuahkan hasil ya Bu, menskipun sabar itu lapar dan mengesalkan.

    Moga kita selalu diberikan itu ya bu

    sukses bu

    BalasHapus
  11. Selamat atas kehamilannya ya mbak :),semoga sehat sampai melahirkan

    BalasHapus
  12. Malam-malam mampir cuma mau kabarin kalau blog lamaku terhapus jadi aku pindah kesini http://langitsahabat.blogspot.com

    BalasHapus
  13. klopp, betul banget bun, kurang tepat rasanya kalo kita menyalahkan apalagi memaki anak ketika salah. yang perlu kita lakukan adalah mengingatkan dan mendidiknya secara disiplin, maka di pribadi anak pun akan timbul rasa bersalah dengan sendirinya ketika dia bersalah.

    BalasHapus
  14. pengajaran yang begitu banyak uni untuk yanti nantinya sebagai calon ibu jieeee.... nice post uni ^^
    sukses yo uni buat give away, salam untuak adiak Yoga ^_^

    BalasHapus
  15. Suka sama tulisan bu sukma hehe, bagus B)

    BalasHapus